TAHAPAN PERENCANAAN IRIGASI
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhC_jCR-tF8uZmgn-5z82j5yAkJpuqhAc0JwwyACVEnSglwFfmCekME3YpFrz1XNO9If9yyEF9sBgtLNWYOhxaC3h1f1bjcHAxBFqjPN_LQuqZeSI-VVCRgSvalsqH-eZZ8UhjxKjVgPL9G/s72-c/Unidayan.jpg
TUGAS:
MAKALAH
IRIGASI
DAN BANGUNAN AIR I
DISUSN
OLEH:
NAMA : AMIRULLAH
NIM: 13 630 014
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah tentang pengelolaan air irigasi meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih kepada Ibunda saya WA ODE
ZULIA PRIHATINI,ST.,MT selaku Dosen mata kuliah Irigasi dan bangunan air 1 yang
telah memberikan tugas ini kepada saya
.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Baubau
23, oktober 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA
PENGATAR ……………………………………………………………………. II
BAB I PENDAHULUAN
a. LATAR
BELAKANG……………………………………………………………………. 4
b. RUMUSAN
MASALAH…………………………………………………………………. 4
BAB II PEMBAHASAN
a. Pengelolaan irigasi………………………………………………………………. 6
b. Tahapan perencanaan
irigasi…………………………………………………... 7
c. Bangunan bagian
sadap……………………………………………………….... 8
d. Pintu air saluran
irigasi………………………………………………………… 11
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan………………………………………………………………………………..
15
b. Saran……………………………………………………………………………………… 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
pengelolaan irigasi
adalah salah satu faktor pendukung utama bagi keberhasilan pembangunan
pertanian terutama dalam rangka peningkatan serta perluasan tujuan pembangunan
pertanian dari program swasembada beras menjadi swasembada pangan.
Agar pokok-pokok
pembaharuan kebijaksanaan pengelolaan irigasi tersebut dapat mencapai sasaran
tepat guna, dipandang perlu menginstruksikan kepada Menteri Pekerjaan Umum
sebagai Ketua Tim Koordinasi Kebijaksanaan Pendayagunaan Sungai dan
Pemeliharaan Kelestarian Daerah Aliran Sungai untuk mengambil langkah-langkah
Di dalam perencanaan irigasi tahapan yang harus dikerjakan/dianalisis dan di evaluasi meliputi; lokasi dan perkiraan daerah irigasi, garis besar rencana pertanian; sumber daya air, prasarana infrastruktur; skala prioritas pengembangan; persyaratan pengembangan dari Dirjen Pengairan (dulu); dampak sosek dan lingkungan.
Di dalam perencanaan irigasi tahapan yang harus dikerjakan/dianalisis dan di evaluasi meliputi; lokasi dan perkiraan daerah irigasi, garis besar rencana pertanian; sumber daya air, prasarana infrastruktur; skala prioritas pengembangan; persyaratan pengembangan dari Dirjen Pengairan (dulu); dampak sosek dan lingkungan.
Pengertian Bangunan Sadap Bangunan sadap adalah sebuah bangunan yang digunakan untuk menyadap / mengambil air
darisaluran primer
ke saluran sekunder / tersier dan atau dari saluran sekunder ke saluran tersier
Pada bendungan-bendungan yang sudah ada, digunakan
pintu air saluran irigasi untuk mengatur banyaknya air dalam bedungan itu.
Pintu air merupakan bangunan penunjang pada suatu bendungan irigasi dan
bendungan pengendali banjir. Umumnya pintu air digunakan untuk mengontrol
aliran air di reservoir, sungai dan pada sistem tanggul. pintu yang
dapat diatur yang digunakan untuk mengatur air di bendungan, sungai,
maupun tanggul sungai. Alat ini juga dapat didesain
untuk spillway pada bendungan, mengatur laju aliran pada
saluran, atau dapat juga didisain untuk menghentikan air sebagai bagian dari
sistem tanggul. Untuk pengendalian banjir, bangunan ini juga digunakan untuk
menurunkan muka air banjir pada sungai atau pada saluran air pada saat
terjadinya banjir.
B B. RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, penyusun merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.
a.
pengertian pengelolan air irigasi
b.
pengertian tahapan perencanaan irigasi
c.
pengertian bangunan sadap
d.
berapa pintu air saluran irigasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengelolaan Irigasi
pengelolaan
irigasi adalah salah satu faktor pendukung utama bagi keberhasilan pembangunan
pertanian terutama dalam rangka peningkatan serta perluasan tujuan pembangunan
pertanian dari program swasembada beras menjadi swasembada pangan.
Agar pokok-pokok pembaharuan kebijaksanaan pengelolaan irigasi tersebut dapat mencapai sasaran tepat guna, dipandang perlu menginstruksikan kepada Menteri Pekerjaan Umum sebagai Ketua Tim Koordinasi Kebijaksanaan Pendayagunaan Sungai dan Pemeliharaan Kelestarian Daerah Aliran Sungai untuk mengambil langkah-langkah pelaksanaannya.
Agar pokok-pokok pembaharuan kebijaksanaan pengelolaan irigasi tersebut dapat mencapai sasaran tepat guna, dipandang perlu menginstruksikan kepada Menteri Pekerjaan Umum sebagai Ketua Tim Koordinasi Kebijaksanaan Pendayagunaan Sungai dan Pemeliharaan Kelestarian Daerah Aliran Sungai untuk mengambil langkah-langkah pelaksanaannya.
Menteri
Pekerjaan Umum sebagai Ketua Tim Koordinasi Kebijaksanaan Pendayagunaan Sungai
dan Pemeliharaan Daerah Aliran Sungai diinstruksikan untuk mengkoordinasikan
penyiapan peraturan perundang-undangan serta langkah-langkah yang diperlukan
dalam rangka pelaksanaan pembaharuan kebijaksanaan pengelolaan irigasi.
Pembaharuan kebijaksanaan pengelolaan irigasi
sebagaimana dimaksud dalam diktum pertama meliputi:
a.
Pengaturan
kembali tugas dan tanggung jawab lembaga pengelola irigasi.
b.
Pemberdayaan
masyarakat petani pengelola air melalui pengembangan kelembagaan Perkumpulan
Petani Pemakai Air yang otonom, mandiri dan mengakar dimasyarakat.
c.
Pengaturan
penyerahan pengelolaan irigasi secara bertahap, selektif, dan demokratis kepada
Perkumpulan Petani Pemakai Air dengan prinsip satu jaringan irigasi satu
kesatuan pengelolaan.
d.
Penggalian
sumber pendapatan untuk membiayai operasi dan pemeliharaan, rehabilitasi dan pembangunan
prasarana irigasi yang dikumpulka, dikelola dan ditetapkan penggunaannya oleh
Perkumpulan Petani Pemakai Air.
e.
Penetapan
kebijaksanaan umum tentang kelestarian sumber daya air dan pencegahan alih
fungsi lahan beririgasi, sehingga berkelanjutan jaringan irigasi dapat terjaga.
Di dalam perencanaan irigasi tahapan yang
harus dikerjakan/dianalisis dan di evaluasi meliputi; lokasi dan perkiraan
daerah irigasi, garis besar rencana pertanian; sumber daya air, prasarana
infrastruktur; skala prioritas pengembangan; 8 persyaratan pengembangan dari
Dirjen Pengairan (dulu); dampak sosek dan lingkungan.
8 tujuan Pengembangan
(Dirjen Pengairan)
a.
Kesuburan tanah
b.
tersedianya air (kualitas & kuantitas)
c.
populasi sawah
d.
pemasaran produksi
e.
jaringan jalan & komunikasi
f.
status tanah
g.
banjir & genangan
h.
lain-lain. Dan saat ini permintaan masyarakat local untuk
dibuatkan irigasi merupakan hal yang paling pokok dalam perencanaan daerah
irigasi.
Tahapan perencanaan meliputi:
Ø Studi awal: ide untuk
pengembangan irigasi pertanian dan perkiraan luas D.I,
Ø Studi identifikasi:
menentukan nama & luas, garis besar skema irigasi alternatif, pemberitahuan
ke instansi pemerintah, serta fihak lain yeng terlibat dalam,proyek,tsb.
Ø Studi pengenalan:
kelayakan teknis, komponen dan aspek multisektor, penjelasan mengenai
aspek-aspek yang belum dapat dipecahkan selama identifikasi, penentuan ruang
lingkup studi, pekerjaan lapangan dan kantor (oleh orang-orang yang sesuai
disiplin ilmu).
Ø Studi kelayakan:
analisis teknis dan ekonomi, definisi proyek & prasaran yang diperlukan,
mengajukan program pelaksanaan, ketepatan yang disyaratkan, perlu pengukuran
topogrfi, geotek dan kualitas tanah ekstensif.
C.
Pengertian Bangunan Sadap
Pengertian Bangunan Sadap adalah sebuah bangunan yang digunakan untuk menyadap / mengambil air
darisaluran primer
ke saluran sekunder / tersier dan atau dari saluran sekunder ke saluran tersier
Bangunan sadap
akhir adalah bangunan pembagi air pada bagian akhir dari saluran sekunderdimana
debitnya disadap habis oleh saluran-saluran
tersier
Letak:
o Bangunan sadap untuk menyadap
aliran dari saluran primer ke saluran sekunder disebut bangunan sadap
sekunder, terletak di saluran primer.
o Bangunan sadap untuk menyadap
aliran dari saluran sekunder ke saluran tersier disebut bangunan sadap
tersier terletak di saluran sekunder.
o Bangunan sadap akhir terletak
di bagian akhir saluran sekunder.
o Persyaratan dan Pengukur
Debit
o Persyaratan untuk bangunan
sadap dan untuk pengukur debit pada bangunan sadap samadengan pada
bangunan-bangunan bagi.
o Bangunan sadap yang mengambil
air dari saluran sekunder ke saluran tersier dapat
tanpa bangunan peninggi muka air, yang biasanya dibuat tanpa gorong-gorong dan denganmengggunakan
gorong-gorong.
1.
Bangunan sadap sekunder
Bangunan
sadap sekunder akan memberikan air ke saluran sekunder dan akan melayanilebih
dari satu petak tersier. Kapasitas bangunan-bangunan sadap ini lebih dari 0,25m3/detik.
Pemilihan tipe bangunan pengukur debit pada bangunan sadap sekunder tergantung
pada ukuran saluran sekunder yang akan diberi air serta besarnya kehilangan
energi yang diijinkan. Untuk kehilangan tinggi energi kecil, alat ukur Romijn
dipakai hingga debit sebesar 2m/detik. Dalam hal ini dipaki dua atau tiga pintu
Romijn yang dipasang bersebelahan.Untuk debit yang lebih besar, harus dipilih
pintu sorong yang dilengkapi dengan alat ukuryangh terpisah yaitu alat ukur
ambang lebar.3Bila tersedia kehilangan tinggi energi yang memadai, maka dapat
dipakai alat ukurCrump de Gruyter. Bangunan ini dapat direncanakan dengan pintu
tunggal atau banyak pintu dengan debit sampai sebesar 0,9 m3/detik
2.
Bangunan sadap tersier
Bangunan sadap tersier akan memberikan air pada petak-petak
tersier. Kapasitas bangunan sadap ini adalah alat
ukur Romijn, jika mulai air hulu
diatur dengan bangunan pengatur dan jika kehilangan tinggi
energi menjadi masalah
Letak
Bangunan bagi-sadap terletak di saluran primer dan atau saluran sekunder.
Bangunan bagi dan bangunan sadap dapat digabung menjadi satu rangkaian.
Ø Persyaratan
dan Pengukur Debit
§
Untuk mengontrol taraf muka air di bagian udik
bangunan umumnya di perlukan bangunan pengatur.
§
Untuk mengatur debit air di atas 900 l/det dapat
digunakan alat pengukur debit tipe Crump de Gruyter atau Cipoletti.
§
Untuk pengukuran debit lebih kecil dari 900
l/det dapat digunakan alat ukur tipe Romijin.
Gambar bagian sadap
a. BANGUNAN
SADAP AKHIR
Bangunan sadap
akhir adalah bangunan pembagi air pada bagian akhir dari saluran sekunder
dimana debitnya disadap habis oleh saluran-saluran tersier.Letak
Bangunan sadap untuk menyadap aliran dari saluran
primer ke saluran sekunder disebut bangunan sadap sekunder, terletak di saluran
primer.
Bangunan sadap untuk menyadap aliran dari saluran
sekunder ke saluran tersier disebut bangunan sadap tersier terletak di saluran
sekunder.
Bangunan
sadap akhir terletak di bagian akhir saluran sekunder.
Persyaratan
dan Pengukur Debit
Persyaratan untuk bangunan sadap dan untuk pengukur
debit pada bangunan sadap sama dengan pada bangunan-bangunan bagi.
Bangunan
sadap yang mengambil air dari saluran sekunder ke saluran tersier dapat tanpa
bangunan peninggi muka air, yang biasanya dibuat tanpa gorong-gorong dan dengan
mengggunakan gorong-gorong.
Bangunan Utama (Headworks) dapat didefinisikan sebagai kompleks
bangunan yang
direncanakan di atau
sepanjang sungai atau aliran air untuk membelokan air kedalam jaringan
Irigasi atau saluran
irigasi agar air tersebut dapat dimanfaatkan untuk keperluan irigasi.
Bangunan Utama terdiri
dari bangunan – bangunan antara lain :
Ø Bangunan Pengelak yaitu bagian dari bangunan
utama yang berfungi untuk membelokan arah aliran sungai kedalam saluran (misalnya : bendung)
dengan peredam
Energy
Ø Peredam Energi yaitu bagian dari bangunan
pengelak yang berfungsi untuk meredam tenaga aliran air pada saat melewati
pembendungan (misalnya : kolam olak)Kantong Lumpur yaitu bagian dari bangunan utama yang
berfungsi untuk mengendapkan atau menampung sedimen dari sungai agar tidak masuk
kedalam saluran irigasi sampai pada saat pembilasan
Ø Bangunan Pembilas yaitu bagian dari bangunan
utama yang berfungsi untuk membilas sedimen
·
Pembilas bawah, adalah bangunan pembilas melalui tubuh bendung
berupa gorong-gorong di bagian bawah pintu penguras
·
Pembilas samping, adalah bangunan pembilas yang tidak terletak
pada tubuh
bendung, dengan maksud tidak
mengurangi lebar tubuh bendung (shunt undersluice)
D. pintu air saluran irigasi
Pada bendungan-bendungan yang sudah ada,
digunakan pintu air saluran irigasi untuk mengatur banyaknya air dalam bedungan
itu. Pintu air merupakan bangunan penunjang pada suatu bendungan irigasi dan
bendungan pengendali banjir. Umumnya pintu air digunakan untuk mengontrol
aliran air di reservoir, sungai dan pada sistem tanggul. pintu yang
dapat diatur yang digunakan untuk mengatur air di bendungan, sungai,
maupun tanggul sungai. Alat ini juga dapat didesain
untuk spillway pada bendungan, mengatur laju aliran pada
saluran, atau dapat juga didisain untuk menghentikan air sebagai bagian dari
sistem tanggul. Untuk pengendalian banjir, bangunan ini juga digunakan untuk
menurunkan muka air banjir pada sungai atau pada saluran air pada saat
terjadinya banjir.
.
Berdasarkan
cara pengoperasiannya, pintu air dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
1. Pintu
Air Manual
Penggunaan
pintu air secara manual sering kita jumpai pada pengaturan irigasi pada persawahan
dan aliran dengan tekanan kecil. Pintu air manual ini masih memerlukan tenaga
manusia untuk mengatur aliran air dengan menutup dan membuka pintu air ini.
2. Pintu
Air Semi Otomatis
Penggunaan
pintu air semi otomatis banyak digunakan pada bendungan yang bertekanan tinggi.
3. Pintu
Air Otomatis
Pintu
air full otomatis digunakan untuk pengedalian banjir pada bangunan
pelimpah pada suatu bendungan bertekanan tinggi.Yang bekerja apabila debit air
melebihi batas tertentu akan membuka sendiri secara otomatis.
Buka tutup pintu air otomatis merupakan bangunan
berserta instalasinya yang berfungsi membuka,mengatur dan menutup aliran air
yang masuk ke bendungan atau waduk, berdasarkan level ketinggian air pada hulu
bendungan. Dengan melihat kondisi sekarang ini cuaca tidak dapat ditebak.
Dimana hujan dan badai angin sering datang dengan cepat dan bersamaan. Serta
hujan yang terjadi dihulu,yang mengakibatkan aliran air yang besar, sangatlah
penting adanya alat yang dapat membuka,mengatur dan menutup aliran air pada
bendungan yang dapat bekerja sewaktu-waktu dengan cepat dengan gerakan
membuka,mengatur dan menutup sendiri secara otomatis. Sangatlah tepat jika
menggunakan buka-tutup pintu air otomatis.
Selain itu, pintu
air juga sering disebut dengan floodgate. Berdasarkan jenisnya, pintu
air dibedakan menjadi 6, yaitu :
·
Bulkhead gates
Bulkhead
gates adalah dinding vertikal dengan bagian yang bisa digerakkan ataupun
tidak bisa digerakkan. Bagian yang bergerak dapat diangkat untuk
membiarkan air lewat di bawahnya (sama seperti sluice gate).
Gb.1 Bulkhead gates
·
Hinged crest gates
Hinged
crest gates adalah bagian dinding yang dapat digerakkan dari vertikal ke
horisontal terganting dari tinggi bendungan. Bangunan ini dikontrol dengan
tenaga hidraulik.
Gambar
Hinged crest gates
·
Radial gates
Radial gates adalah
bagian yang dapat berputar (rotary) terdiri dari bagian berbentuk silindris.
Bangunan ini dapat berputar secara vertikal maupun horisontal. Salah satu
jenisnya adalah tainter gates. Tainter gates didisain untuk
mengangkat ke atas dan membiarkan air lewat di bawahnya. Bangunan ini dapat
menutup sendiri berdasarkan beratnya
Gambar Radial gates
·
Drum Gates
gates adalah
sebuah bangunan yang dapat mengambang di air dengan membiarkan air masuk ke flotation
chamber sehingga bangunan ini akan mengambang dan menaikkan
puncak spillway.
·
Roller gates
Roller gates merupakan silinder yang besar yang diangkat
dengan menggunakan rantai.
gambar Roller
gates
·
Clamshell Gates
§
Bangunan ini mempunyai bukaan
berbentuk clamshell
BAB II
KESIMPULAN DAN SARAN
I.
KESIMPULAN
Ø pengelolaan irigasi adalah salah satu faktor
pendukung utama bagi keberhasilan pembangunan pertanian terutama dalam rangka
peningkatan serta perluasan tujuan pembangunan pertanian dari program
swasembada beras menjadi swasembada pangan.
Ø Di dalam perencanaan
irigasi tahapan yang harus dikerjakan/dianalisis dan di evaluasi meliputi;
lokasi dan perkiraan daerah irigasi, garis besar rencana pertanian; sumber daya
air, prasarana infrastruktur; skala prioritas pengembangan; persyaratan
pengembangan dari Dirjen Pengairan (dulu); dampak sosek dan lingkungan
Ø Pengertian Bangunan Sadap Bangunan sadap adalah sebuah bangunan yang digunakan untuk menyadap / mengambil air
darisaluran primer
ke saluran sekunder / tersier dan atau dari saluran sekunder ke saluran tersier
Ø Pintu
air merupakan bangunan penunjang pada suatu bendungan irigasi dan bendungan
pengendali banjir. Umumnya pintu air digunakan untuk mengontrol aliran air
di reservoir, sungai dan pada sistem tanggul. pintu yang dapat
diatur yang digunakan untuk mengatur air di bendungan, sungai, maupun
tanggul sungai. Alat ini juga dapat didesain
untuk spillway pada bendungan, mengatur laju aliran pada saluran,
atau dapat juga didisain untuk menghentikan air sebagai bagian dari sistem
tanggul
II.
SARAN
Semoga makalah sederhana ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun
ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya
saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
http://smartbeauty22.blogspot.co.id/2012/01/macam-macam-pintu-air.html
\
Posting Komentar