TAHAPAN PERENCANAAN IRIGASI

TAHAPAN PERENCANAAN IRIGASI
http://4.bp.blogspot.com/-pZIkVzuHFJk/Vizk4cgTZOI/AAAAAAAAAg8/1QrqhZuQT2E/s72-c/Unidayan.jpg
TUGAS: MAKALAH
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR I


DISUSN OLEH:
NAMA : AMIRULLAH
NIM: 13 630 014








PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2015






KATA PENGANTAR

       Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang pengelolaan air irigasi meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih kepada Ibunda saya WA ODE ZULIA PRIHATINI,ST.,MT selaku Dosen mata kuliah Irigasi dan bangunan air 1 yang telah memberikan tugas ini kepada saya
.
        Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.









Baubau 23, oktober 2015



Penyusun








DAFTAR ISI


KATA PENGATAR …………………………………………………………………….     II
BAB I PENDAHULUAN
a.      LATAR BELAKANG…………………………………………………………………….          4
b.      RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………….          4

BAB II PEMBAHASAN
a.      Pengelolaan irigasi………………………………………………………………. 6
b.      Tahapan perencanaan irigasi…………………………………………………... 7
c.       Bangunan bagian sadap……………………………………………………….... 8
d.      Pintu air saluran irigasi………………………………………………………… 11                     

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
a.      Kesimpulan……………………………………………………………………………….. 15
b.      Saran………………………………………………………………………………………                       15

DAFTAR PUSTAKA







BAB I
PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG

pengelolaan irigasi adalah salah satu faktor pendukung utama bagi keberhasilan pembangunan pertanian terutama dalam rangka peningkatan serta perluasan tujuan pembangunan pertanian dari program swasembada beras menjadi swasembada pangan.
Agar pokok-pokok pembaharuan kebijaksanaan pengelolaan irigasi tersebut dapat mencapai sasaran tepat guna, dipandang perlu menginstruksikan kepada Menteri Pekerjaan Umum sebagai Ketua Tim Koordinasi Kebijaksanaan Pendayagunaan Sungai dan Pemeliharaan Kelestarian Daerah Aliran Sungai untuk mengambil langkah-langkah
           Di dalam perencanaan irigasi tahapan yang harus dikerjakan/dianalisis dan di evaluasi meliputi; lokasi dan perkiraan daerah irigasi, garis besar rencana pertanian; sumber daya air, prasarana infrastruktur; skala prioritas pengembangan; persyaratan pengembangan dari Dirjen Pengairan (dulu); dampak sosek dan lingkungan.
Pengertian Bangunan Sadap Bangunan sadap adalah sebuah bangunan yang digunakan untuk menyadap / mengambil air darisaluran primer ke saluran sekunder / tersier dan atau dari saluran sekunder ke saluran tersier
Pada bendungan-bendungan yang sudah ada, digunakan pintu air saluran irigasi untuk mengatur banyaknya air dalam bedungan itu. Pintu air merupakan bangunan penunjang pada suatu bendungan irigasi dan bendungan pengendali banjir. Umumnya pintu air digunakan untuk mengontrol aliran air di reservoir, sungai dan pada sistem tanggul. pintu yang dapat diatur  yang digunakan untuk mengatur air di bendungan, sungai, maupun tanggul sungai. Alat ini juga dapat didesain untuk spillway  pada bendungan, mengatur laju aliran pada saluran, atau dapat juga didisain untuk menghentikan air sebagai bagian dari sistem tanggul. Untuk pengendalian banjir, bangunan ini juga digunakan untuk menurunkan muka air banjir pada sungai atau pada saluran air pada saat terjadinya banjir.

B   B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun merumuskan rumusan      masalah sebagai berikut.
a.       pengertian pengelolan air irigasi
b.      pengertian tahapan perencanaan irigasi
c.       pengertian bangunan sadap
d.      berapa pintu air saluran irigasi

 BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengelolaan Irigasi
pengelolaan irigasi adalah salah satu faktor pendukung utama bagi keberhasilan pembangunan pertanian terutama dalam rangka peningkatan serta perluasan tujuan pembangunan pertanian dari program swasembada beras menjadi swasembada pangan.
Agar pokok-pokok pembaharuan kebijaksanaan pengelolaan irigasi tersebut dapat mencapai sasaran tepat guna, dipandang perlu menginstruksikan kepada Menteri Pekerjaan Umum sebagai Ketua Tim Koordinasi Kebijaksanaan Pendayagunaan Sungai dan Pemeliharaan Kelestarian Daerah Aliran Sungai untuk mengambil langkah-langkah pelaksanaannya.
Menteri Pekerjaan Umum sebagai Ketua Tim Koordinasi Kebijaksanaan Pendayagunaan Sungai dan Pemeliharaan Daerah Aliran Sungai diinstruksikan untuk mengkoordinasikan penyiapan peraturan perundang-undangan serta langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pembaharuan kebijaksanaan pengelolaan irigasi.
Pembaharuan kebijaksanaan pengelolaan irigasi sebagaimana dimaksud dalam diktum pertama meliputi:
a.       Pengaturan kembali tugas dan tanggung jawab lembaga pengelola irigasi.
b.      Pemberdayaan masyarakat petani pengelola air melalui pengembangan kelembagaan Perkumpulan Petani Pemakai Air yang otonom, mandiri dan mengakar dimasyarakat.
c.       Pengaturan penyerahan pengelolaan irigasi secara bertahap, selektif, dan demokratis kepada Perkumpulan Petani Pemakai Air dengan prinsip satu jaringan irigasi satu kesatuan pengelolaan.
d.      Penggalian sumber pendapatan untuk membiayai operasi dan pemeliharaan, rehabilitasi dan pembangunan prasarana irigasi yang dikumpulka, dikelola dan ditetapkan penggunaannya oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air.
e.       Penetapan kebijaksanaan umum tentang kelestarian sumber daya air dan pencegahan alih fungsi lahan beririgasi, sehingga berkelanjutan jaringan irigasi dapat terjaga.




      Di dalam perencanaan irigasi tahapan yang harus dikerjakan/dianalisis dan di evaluasi meliputi; lokasi dan perkiraan daerah irigasi, garis besar rencana pertanian; sumber daya air, prasarana infrastruktur; skala prioritas pengembangan; 8 persyaratan pengembangan dari Dirjen Pengairan (dulu); dampak sosek dan lingkungan.
8 tujuan Pengembangan (Dirjen Pengairan)
a.      Kesuburan tanah
b.      tersedianya air (kualitas & kuantitas)
c.       populasi sawah
d.      pemasaran produksi
e.       jaringan jalan & komunikasi
f.       status tanah
g.      banjir & genangan
h.      lain-lain. Dan saat ini permintaan masyarakat local untuk dibuatkan irigasi merupakan hal yang paling pokok dalam perencanaan daerah irigasi.

Tahapan perencanaan meliputi:
Ø  Studi awal: ide untuk pengembangan irigasi pertanian dan perkiraan luas D.I,
Ø  Studi identifikasi: menentukan nama & luas, garis besar skema irigasi alternatif, pemberitahuan ke instansi pemerintah, serta fihak lain yeng terlibat dalam,proyek,tsb.
Ø  Studi pengenalan: kelayakan teknis, komponen dan aspek multisektor, penjelasan mengenai aspek-aspek yang belum dapat dipecahkan selama identifikasi, penentuan ruang lingkup studi, pekerjaan lapangan dan kantor (oleh orang-orang yang sesuai disiplin ilmu).
Ø  Studi kelayakan: analisis teknis dan ekonomi, definisi proyek & prasaran yang diperlukan, mengajukan program pelaksanaan, ketepatan yang disyaratkan, perlu pengukuran topogrfi, geotek dan kualitas tanah ekstensif.

C.    Pengertian Bangunan Sadap

Pengertian Bangunan Sadap adalah sebuah bangunan yang digunakan untuk menyadap / mengambil air darisaluran primer ke saluran sekunder / tersier dan atau dari saluran sekunder ke saluran tersier
Bangunan sadap akhir adalah bangunan pembagi air pada bagian akhir dari saluran sekunderdimana debitnya disadap habis oleh saluran-saluran tersier

Letak:
o   Bangunan sadap untuk menyadap aliran dari saluran primer ke saluran sekunder disebut bangunan sadap sekunder, terletak di saluran primer.
o   Bangunan sadap untuk menyadap aliran dari saluran sekunder ke saluran tersier disebut bangunan sadap tersier terletak di saluran sekunder.
o   Bangunan sadap akhir terletak di bagian akhir saluran sekunder.
o    Persyaratan dan Pengukur Debit 
o   Persyaratan untuk bangunan sadap dan untuk pengukur debit pada bangunan sadap samadengan pada bangunan-bangunan bagi.
o   Bangunan sadap yang mengambil air dari saluran sekunder ke saluran tersier dapat tanpa bangunan peninggi muka air, yang biasanya dibuat tanpa gorong-gorong dan denganmengggunakan gorong-gorong.
1.    Bangunan sadap sekunder 

Bangunan sadap sekunder akan memberikan air ke saluran sekunder dan akan melayanilebih dari satu petak tersier. Kapasitas bangunan-bangunan sadap ini lebih dari 0,25m3/detik. Pemilihan tipe bangunan pengukur debit pada bangunan sadap sekunder tergantung pada ukuran saluran sekunder yang akan diberi air serta besarnya kehilangan energi yang diijinkan. Untuk kehilangan tinggi energi kecil, alat ukur Romijn dipakai hingga debit sebesar 2m/detik. Dalam hal ini dipaki dua atau tiga pintu Romijn yang dipasang bersebelahan.Untuk debit yang lebih besar, harus dipilih pintu sorong yang dilengkapi dengan alat ukuryangh terpisah yaitu alat ukur ambang lebar.3Bila tersedia kehilangan tinggi energi yang memadai, maka dapat dipakai alat ukurCrump de Gruyter. Bangunan ini dapat direncanakan dengan pintu tunggal atau banyak pintu dengan debit sampai sebesar 0,9 m3/detik


2.    Bangunan sadap tersier
Bangunan sadap tersier akan memberikan air pada petak-petak tersier. Kapasitas bangunan sadap ini adalah alat ukur Romijn, jika mulai air hulu diatur dengan bangunan pengatur dan jika kehilangan tinggi energi menjadi masalah 

Letak
Bangunan bagi-sadap terletak di saluran primer dan atau saluran sekunder. Bangunan bagi dan bangunan sadap dapat digabung menjadi satu rangkaian.
Ø  Persyaratan dan Pengukur Debit
§  Untuk mengontrol taraf muka air di bagian udik bangunan umumnya di perlukan bangunan pengatur.
§  Untuk mengatur debit air di atas 900 l/det dapat digunakan alat pengukur debit tipe Crump de Gruyter atau Cipoletti.
§  Untuk pengukuran debit lebih kecil dari 900 l/det dapat digunakan alat ukur tipe Romijin.











Gambar bagian sadap

a.      BANGUNAN SADAP AKHIR
Bangunan sadap akhir adalah bangunan pembagi air pada bagian akhir dari saluran sekunder dimana debitnya disadap habis oleh saluran-saluran tersier.Letak
Bangunan sadap untuk menyadap aliran dari saluran primer ke saluran sekunder disebut bangunan sadap sekunder, terletak di saluran primer.
Bangunan sadap untuk menyadap aliran dari saluran sekunder ke saluran tersier disebut bangunan sadap tersier terletak di saluran sekunder.
Bangunan sadap akhir terletak di bagian akhir saluran sekunder.
Persyaratan dan Pengukur Debit
Persyaratan untuk bangunan sadap dan untuk pengukur debit pada bangunan sadap sama dengan pada bangunan-bangunan bagi.
Bangunan sadap yang mengambil air dari saluran sekunder ke saluran tersier dapat tanpa bangunan peninggi muka air, yang biasanya dibuat tanpa gorong-gorong dan dengan mengggunakan gorong-gorong.
Bangunan Utama (Headworks) dapat didefinisikan sebagai kompleks bangunan yang
direncanakan di atau sepanjang sungai atau aliran air untuk membelokan air kedalam jaringan
Irigasi atau saluran irigasi agar air tersebut dapat dimanfaatkan untuk keperluan irigasi.
Bangunan Utama terdiri dari bangunan – bangunan antara lain :
Ø  Bangunan Pengelak yaitu bagian dari bangunan utama yang berfungi untuk membelokan arah aliran sungai kedalam saluran (misalnya : bendung) dengan peredam
Energy
Ø  Peredam Energi yaitu bagian dari bangunan pengelak yang berfungsi untuk meredam tenaga aliran air pada saat melewati pembendungan (misalnya : kolam olak)Kantong Lumpur  yaitu bagian dari bangunan utama yang berfungsi untuk mengendapkan atau menampung sedimen dari sungai agar tidak masuk kedalam saluran irigasi sampai pada saat pembilasan
Ø  Bangunan Pembilas yaitu bagian dari bangunan utama yang berfungsi untuk membilas sedimen
·         Pembilas bawah, adalah bangunan pembilas melalui tubuh bendung berupa gorong-gorong di bagian bawah pintu penguras
·         Pembilas samping, adalah bangunan pembilas yang tidak terletak pada tubuh
            bendung, dengan maksud tidak mengurangi lebar tubuh bendung (shunt undersluice)

D.   pintu air saluran irigasi

Pada bendungan-bendungan yang sudah ada, digunakan pintu air saluran irigasi untuk mengatur banyaknya air dalam bedungan itu. Pintu air merupakan bangunan penunjang pada suatu bendungan irigasi dan bendungan pengendali banjir. Umumnya pintu air digunakan untuk mengontrol aliran air di reservoir, sungai dan pada sistem tanggul. pintu yang dapat diatur  yang digunakan untuk mengatur air di bendungan, sungai, maupun tanggul sungai. Alat ini juga dapat didesain untuk spillway  pada bendungan, mengatur laju aliran pada saluran, atau dapat juga didisain untuk menghentikan air sebagai bagian dari sistem tanggul. Untuk pengendalian banjir, bangunan ini juga digunakan untuk menurunkan muka air banjir pada sungai atau pada saluran air pada saat terjadinya banjir.
.
Berdasarkan cara pengoperasiannya, pintu air dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
1.      Pintu Air Manual
Penggunaan pintu air secara manual sering kita jumpai pada pengaturan irigasi pada persawahan dan aliran dengan tekanan kecil. Pintu air manual ini masih memerlukan tenaga manusia untuk mengatur aliran air dengan menutup dan membuka pintu air ini.
2.      Pintu Air Semi Otomatis
Penggunaan pintu air semi otomatis banyak digunakan pada bendungan yang bertekanan tinggi.

3.      Pintu Air Otomatis
Pintu air full otomatis digunakan untuk pengedalian banjir pada bangunan pelimpah pada suatu bendungan bertekanan tinggi.Yang bekerja apabila debit air melebihi batas tertentu akan membuka sendiri secara otomatis.
Buka tutup pintu air otomatis merupakan bangunan berserta instalasinya yang berfungsi membuka,mengatur dan menutup aliran air yang masuk ke bendungan atau waduk, berdasarkan level ketinggian air pada hulu bendungan. Dengan melihat kondisi sekarang ini cuaca tidak dapat ditebak. Dimana hujan dan badai angin sering datang dengan cepat dan bersamaan. Serta hujan yang terjadi dihulu,yang mengakibatkan aliran air yang besar, sangatlah penting adanya alat yang dapat membuka,mengatur dan menutup aliran air pada bendungan yang dapat bekerja sewaktu-waktu dengan cepat dengan gerakan membuka,mengatur dan menutup sendiri secara otomatis. Sangatlah tepat jika menggunakan buka-tutup pintu air otomatis.
Selain itu, pintu air juga sering disebut dengan floodgate. Berdasarkan jenisnya, pintu air dibedakan menjadi 6, yaitu :
·         Bulkhead gates
Bulkhead gates adalah dinding vertikal dengan bagian yang bisa digerakkan ataupun tidak bisa digerakkan. Bagian yang bergerak dapat  diangkat untuk membiarkan air lewat di bawahnya (sama seperti sluice gate).
Gb.1 Bulkhead gates
·         Hinged crest gates
Hinged crest gates adalah bagian dinding yang dapat digerakkan dari vertikal ke horisontal terganting dari tinggi bendungan. Bangunan ini dikontrol dengan tenaga hidraulik.
Gambar Hinged crest gates

·         Radial gates
Radial gates adalah bagian yang dapat berputar (rotary) terdiri dari bagian berbentuk silindris. Bangunan ini dapat berputar secara vertikal maupun  horisontal. Salah satu jenisnya adalah tainter gates. Tainter gates didisain untuk mengangkat ke atas dan membiarkan air lewat di bawahnya. Bangunan ini dapat menutup sendiri berdasarkan beratnya


Gambar Radial gates
·         Drum Gates
gates adalah sebuah bangunan yang dapat mengambang di air dengan membiarkan air masuk ke flotation chamber sehingga bangunan ini akan mengambang dan menaikkan puncak spillway.

·         Roller gates
Roller gates merupakan silinder yang besar yang diangkat dengan menggunakan rantai.

gambar Roller gates

·         Clamshell Gates

§  Bangunan ini mempunyai bukaan berbentuk clamshell


                                                                             BAB II
KESIMPULAN DAN SARAN
        I.            KESIMPULAN

Ø  pengelolaan irigasi adalah salah satu faktor pendukung utama bagi keberhasilan pembangunan pertanian terutama dalam rangka peningkatan serta perluasan tujuan pembangunan pertanian dari program swasembada beras menjadi swasembada pangan.
Ø  Di dalam perencanaan irigasi tahapan yang harus dikerjakan/dianalisis dan di evaluasi meliputi; lokasi dan perkiraan daerah irigasi, garis besar rencana pertanian; sumber daya air, prasarana infrastruktur; skala prioritas pengembangan; persyaratan pengembangan dari Dirjen Pengairan (dulu); dampak sosek dan lingkungan
Ø  Pengertian Bangunan Sadap Bangunan sadap adalah sebuah bangunan yang digunakan untuk menyadap / mengambil air darisaluran primer ke saluran sekunder / tersier dan atau dari saluran sekunder ke saluran tersier
Ø  Pintu air merupakan bangunan penunjang pada suatu bendungan irigasi dan bendungan pengendali banjir. Umumnya pintu air digunakan untuk mengontrol aliran air di reservoir, sungai dan pada sistem tanggul. pintu yang dapat diatur  yang digunakan untuk mengatur air di bendungan, sungai, maupun tanggul sungai. Alat ini juga dapat didesain untuk spillway  pada bendungan, mengatur laju aliran pada saluran, atau dapat juga didisain untuk menghentikan air sebagai bagian dari sistem tanggul
    II.            SARAN
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.





DAFTAR PUSTAKA


http://smartbeauty22.blogspot.co.id/2012/01/macam-macam-pintu-air.html








\











Share this product :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template | Redesigned :Tukang Toko Online
Copyright © 2011. desa darawa kecematan kaledupa selatan/amirullah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger