makalah metabolisme lipid
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Metabolisme lipid
adalah suatu proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penggunaan dan
ekskresi lipid di dalam tubuh mahkluk hidup. Lipid yang kita peroleh sebagai
sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu trigliserid (ester
antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan
lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa
monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena
porta) menuju hati.Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.
Triasilgliserol
atau trigliserida adalah senyawa lipid utama yang terkandung dalam bahan
makanan dan sebagai sumber energi yang penting, khususnya bagi hewan. Sebagian
besar triasilgliserol disimpan dalam sel-sel jaringan adiposa, adipocytes.
Pencernaan lemak terjadi didalam usus halus dengan bantuan enzim
hidrolitik, yaitu lipase yang mencerna triasilgliserol dan fosforilase yang
mencerna fosfolipid. Triasilgliserol diperoleh dari makanan, kerja enzim lipase
yang dihasilkan pankreas pada triasilgliserol akan menghasilkan
2-monoasilgliserol dan 2 macam asam lemak (Philip et all., 2006).
Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan
adalah asam lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah
mencukupi, maka asam lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan
gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika
sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak
dioksidasi, baik
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Definisi
Metabolisme Lipid
2.
Proses
Dan Transport Lipid Pada Vertebrata
3.
Proses
Transport Lipid dalam Plasma
4.
Biosentisit
Lipid
5.
Penyakit
Akibat Gangguan Metabolisme Lipid
C.
TUJUAN
Untuk Membantu Mahasiswa
Memahami Definisi Metabolisme Lipid, Proses Transport Lipid dalam Plasma, Biosentisit
Lipid, Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Lipid
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Metabolisme Lipid
Metabolisme lipid adalah suatu proses
pencernaan, penyerapan, transportasi, penggunaan dan ekskresi lipid di dalam
tubuh mahkluk hidup. Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya
adalah dari lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3
asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan
gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut
dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati.Asam-asam
lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.
Lipid
adalah molekul-molekul biologis yang tidak larut di dalam air tetapi larut di
dalam pelarut-pelarut organik. Lipid juga dikenal oleh masyarakat awam sebagai
minyak (organik, bukan minyak mineral atau minyak bumi), lemak, dan lilin.
Istilah “lipid” mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar dan
hidrofob yang esensial dalam menyusun struktur dan menjalankan fungsi sel
hidup. Karena nonpolar, lipida tidak larut dalam pelarut polar, seperti air
atau alkohol, tetapi larut dalam pelarut nonpolar, seperti eter atau kloroform.
Metabolisme
merupakan proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup atau
sel, metabolisme disebut juga reaksi enzimatis karena metabolisme terjadi
selalu menggunakan katalisator enzim. Oleh karena itu, metabolisme lipida
berarti proses pembakaran lipid atau lemak, ataupun proses penguraian atau
perombakan lemak di dalam tubuh.
Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan
adalah asam lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah
mencukupi, maka asam lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan
gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika
sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak
dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus memecah cadangan
trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis.
B.
Proses Dan Transport Lipid Pada Vertebrata
Triasilgliserol atau
trigliserida adalah senyawa lipid utama yang terkandung dalam bahan makanan dan
sebagai sumber energi yang penting, khususnya bagi hewan. Sebagian besar
triasilgliserol disimpan dalam sel-sel jaringan adiposa, adipocytes.
Triasilgliserol secara konstan didegradasi dan diresintesis. Pemrosesan dan
distribusi lipid dijelaskan dalam 8 tahap (gambar 3.1), yaitu:
1. Triasilgliserol yang berasal dari diet makanan tidak larut
dalam air. Untuk mengangkutnya menuju usus halus dan agar dapat diakses oleh
enzim yang dapat larut di air seperti lipase, triasilgliserol tersebut
disolvasi oleh garam empedu seperti kolat dan glikolat membentuk misel.
2. Di usus halus enzim pankreas lipase mendegradasi
triasilgliserol menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol
diabsorbsi ke dalam mukosa usus.
3. Di dalam mukosa usus asam lemak dan gliserol disintesis
kembali menjadi triasilgliserol
4. Triasilgliserol tersebut kemudian digabungkan dengan
kolesterol dari diet makanan dan protein khusus membentuk agregat yang disebut
kilomikron.
5. Kilomikron bergerak melalui sistem limfa dan aliran darah ke
jaringan-jaringan.
6. Triasilgliserol diputus pada dinding pembuluh darah oleh
lipoprotein lipase menjadi asam lemak dan gliserol.
7. Komponen ini kemudian diangkut menuju sel-sel target.
8. Di dalam sel otot (myocyte) asam lemak dioksidasi untuk
energi dan di dalam sel adiposa (adipocyte) asam lemak diesterifikasi untuk
disimpan sebagai triasilgliserol. Selama olah raga, otot membutuhkan dengan
cepat sejumlah energi simpanan. Asam
lemak yang disimpan dalam adipocyte dapat dilepaskan dan ditransport ke myocyte
oleh serum albumin untuk didegradasi menghasilkan energi. Ada 3 sumber asam
lemak untuk metabolisme energi pada hewan, yaitu:
·
suplai
triasilgliserol dari makanan
·
sintesis
triasilgliserol dalam hati jika sumber energi internal melimpah
·
simpanan
triasilgliserol dalamadipocytes.
C. Proses
Transport Lipid dalam Plasma
Pencernaan lemak terjadi didalam usus halus dengan bantuan enzim
hidrolitik, yaitu lipase yang mencerna triasilgliserol dan fosforilase yang
mencerna fosfolipid. Triasilgliserol diperoleh dari makanan, kerja enzim lipase
yang dihasilkan pankreas pada triasilgliserol akan menghasilkan
2-monoasilgliserol dan 2 macam asam lemak (Philip et all., 2006).
Kadar lemak dalam darah
akan kembali normal setelah 2,5 hingga 3 jam setelah mengkonsumsi makanan yang
banyak mengandung lemak. Dalam darah lemak diangkut melalui tiga bentuk yaitu
kilomikron, partikel lipoprotein yang sangat kecil dan bentuk asam lemak yang
terikat dalam albumin. Kilomikron yang menyebabkan darah tampak keruh, terdiri
atas 81-82% lemak, 2% protein, 7% fosfolipid dan 9% kolesterol. Kekeruhan akan
hilang dan darah akan kembali jernih kembali apabila darah telah mengalir
melalui beberapa organ tubuh atau jaringan-jaringan karena terjadinya proses
hidrolisis lemak oleh enzim lipoprotein lipase(Poedjiadi, 2007). Kilomikron
ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena kava, sehingga
bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian ditransportasikan menuju
hati dan jaringan adiposa.Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron
segera dipecah menjadi asam-asam lemak dan gliserol
D.
Biosentisit Lipid
Tubuh dapat mensintesis berbagai jenis lipid, kecuali beberapa
lipid tertentu misalnya asam lemak esensial.
Tubuh
dapat membentuk asam lemak melalui beberapa cara :
- Sintesis de novo
yaitu pembentukan asam lemak baru dari senyawa bukan lipid.banyak terdapat
dalam jaringan tubuh, termasuk jaringan hati, ginjal, otak, paru,kelenjar
payudara dan adiposa.
- Sepanjangan rantai
yaitu penambahan satuan-satuan dwi karbon untuk mengubah asam lemak yang
telah ada menjadi asam lemak yang lebih panjang.
- Desanturasi yaitu
pengadaan ikatan rapat pada gugus radikal hidrokarbon ( gugus alkil) asam
lemak.
Biosintesis asam lemak sangat penting, khususnya dalam jaringan
hewan, karena mempunyai kemampuan terbatas untuk menyimpan energi dalam bentuk
karbohidrat. Proses ini dikatalisis oleh asam lemak synthase, suatu multienzim
yang berlokasi di sitoplasma
E. Penyakit
Akibat Gangguan Metabolisme Lipid
a.
Wolman
Penyakit Wolman adalah
gangguan yang dihasilkan ketika jenis spesifik pada kolesterol dan gliserida
menumpuk di jaringan, gangguan ini disebabkan pembesaran limpa dan hati.
Penyimpanan kalsium pada kelenjar adrenalin membuat mereka lebih keras, dan
diare lemak (steatorrhea) juga terjadi. Bayi dengan penyakit Wolman biasanya
meninggal dalam usia 6 bulan.
b.
Cerebrotendinous xanthomatosis
Cerebrotendinous
xanthomatosis terjadi ketika cholestanol, produk pada metabolisme kolesterol,
menumpuk pada jaringan.
c.
Sitosterolemia
Pada sitosterolemia, lemak
dari buah-buahan dan sayuran menumpuk di darah dan jaringan. Pembentukan lemak
menyebabkan atherosclerosis, sel darah merah yang tidak normal, dan penyimpanan
lemak pada tendon (xanthom).
d.
Gaucher’s
Pada penyakit gaucher,
glucocerebroside, yang menghasilkan metabolisme lemak, menumpuk di jaringan.
Penyakit gaucher adalah lipidosis yang paling sering terjadi. Penyakit tersebut
paling umum pada orang-orang yahudi Ashkenazi (eropa timur). Penyakit gaucher
menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan pewarnaan coklat pada kulit.
Penumpukan glucocerebroside pada mata menyebabkan bercak kuning yang disebut
pingueculae akan terlihat. Penumpukan pada tulang rawan bisa menyebabkan nyeri
dan menghancurkan tulang.
e.
Refsun
Pada penyakit Refsun, asam
phytanic, yang menghasilkan metabolisme lemak, menumpuk di jaringan.
Pembentukan asam phytanic menyebabkan kerusakan syaraf dan retina, gerakan
kejang, dan perubahan pada tulang dan kulit. Pengobatan meliputi menghindari
makan buah-buahan hijau dan sayuran yang mengandung klorofil. Plasmapheresis,
dimana asam phytanic diangkat dari darah, kemungkinan sangat membantu.
f.
Tay-Sachs
Pada penyakit tay-sach,
ganglioside, yang menghasilkan metabolisme lemak, menumpuk pada jaringan.
Penyakit tersebut paling sering terjadi pada yahudi di eropa timur. Pada usia
yang sangat dini, anak dengan penyakit ini menjadi semakin lambat dan tampak
mengalami sifat otot yang terkulai. Terbentuk kejang diikuti kelumpuhan,
dementia, dan kebutaan.
g.
Niemann-Pick
Pada penyakit
Niemann-Pick, kekurangan enzim khusus mengakibatkan penumpukan sphingomyelin
(produk metabolisme lemak) atau kolesterol. Penyakit Niemann-Pick mempunyai
beberapa bentuk, tergantung pada beratnya enzim yang berkurang dan dengan
demikian penumpukan sphingomyelin atau kolesterol. Bentuk yang paling berat
cenderung terjadi pada orang yahudi. Bentuk yang lebih ringan terjadi pada
semua kelompok etnis.
h.
Fabry
Pada penyakit Fabry,
glycolipid, yang merupakan hasil metabolisme lemak, menumpuk pada jaringan.
Karena gen tidak sempurna untuk gangguan langka ini dibawa pada kromosom X,
penyakit full-blown terjadi hanya pada pria. Penumpukan glycolipid menyebabkan
pertumbuhan pada kulit yang tidak bersifat kanker (angiokeratomas) untuk
terbentuk di sepanjang bagian bawah tubuh.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Metabolisme lipid adalah suatu proses pencernaan, penyerapan,
transportasi, penggunaan dan ekskresi lipid di dalam tubuh mahkluk hidup. Lipid
yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral,
yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas,
hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga
yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk
sirkulasi portal (vena porta) menuju hati.Asam-asam lemak rantai pendek juga
dapat melalui jalur ini.
Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan
adalah asam lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah
mencukupi, maka asam lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan
gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika
sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak
dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus memecah cadangan
trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis.
B.
SARAN
Sebaiknya dalam mengkonsumsi makanan yang berlemak jangan
terlalu banyak karena semua yang dikonsumsi secara berlebihan tidak akan baik
untuk tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Rusdiana, 2004. Metabolisme Asam Lemak. Program Studi
BiokimiaFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Digitized by USU
digital library
Posting Komentar