pilaku dan perkembangan psikologi
PIRLAKU DAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGI
Add caption |
DISUSUN:OLEH
NAMA : HASRI SEPTIANI
NIM : AK 150015
AKADEMI
KEBIDANAN
YAYASAN
KESEHATAN NASIONAL BAUBAU
TAHUN AJARAN
2016/2017
KATA PENGATAR
Puji sukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hidayahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
Harapan penyusun semoga makalah ini
membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga
penyusun dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepanya
dapat lebih baik.
Makalah ini penyusun akui masih banyak
kekurangan karena pengalaman yang penyusun makalah ini sangat kurang. Oleh
karena itu penyusun harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
BauBau,1
Maret 2016
Penyusun
II
DAFTAR
ISI
Halam
Sampul……...………….…………………………………….
i
Kata
Pengantar………......……...…………………………………… ii
Daftar
Isi……………...…………...…………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang...….....…………………………………………….
1
B. Tujuan……...………..………………………………………….....
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Perlaku…………………………………...…………………………... 3
B. sejarah
perkembangan psikologi…………….................................... 7
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan………………............................................................... 10
B.
Saran………………......................................................................... 10
DAFTARPUSTAKA……………………............................................ 11
III
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
perilaku
adalah sesuatu tindakan atau perbuatan seseorang yang dapat diamati atau
dicontoh atau sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan
dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan/atau
genetika.
Dalam sosiologi, perilaku dianggap sebagai sesuatu yang
tidak ditujukan kepada orang lain dan oleh karenanya merupakan suatu tindakan
sosial manusia yang sangat mendasar. Perilaku tidak boleh disalahartikan
sebagai perilaku sosial, yang merupakan suatu tindakan dengan tingkat lebih
tinggi, karena perilaku sosial adalah perilaku yang secara khusus ditujukan
kepada orang lain. Penerimaan terhadap perilaku seseorang diukur relatif
terhadap norma sosial dan diatur oleh berbagai kontrol sosial. Dalam kedokteran
perilaku seseorang dan keluarganya dipelajari untuk mengidentifikasi faktor
penyebab, pencetus atau yang memperberat timbulnya masalah kesehatan.
Intervensi terhadap perilaku seringkali dilakukan dalam rangka penatalaksanaan
yang holistik dan komprehensif.Perilaku manusia dipelajari dalam ilmu
psikologi, sosiologi, ekonomi, antropologi dan kedokteran.
Psikologi” berasal dari perkataan
Yunani “psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan.
Jadi secara etimologi (menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang
mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun
latar belakangnya, atau disebut dengan ilmu jiwa..
B.
TUJUAN
Untuk Membantu Mahasiswa Memahami
Pengertian Dari Prilaku Dan Sejarah Perkembangan Psikologi
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. PERILAKU
perilaku
adalah sesuatu tindakan atau perbuatan seseorang yang dapat diamati atau
dicontoh atau sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan
dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi,
dan/atau genetika..
Selanjutnya
menurut Myers (1983), perilaku
adalah sikap yang diekspresikan (expressed attitudes). Perilaku dengan
sikap saling berinteraksi, saling mempengaruhi satu dengan yang lain.
Dalam sosiologi, perilaku dianggap sebagai sesuatu yang
tidak ditujukan kepada orang lain dan oleh karenanya merupakan suatu tindakan
sosial manusia yang sangat mendasar. Perilaku tidak boleh disalahartikan
sebagai perilaku sosial, yang merupakan suatu tindakan dengan tingkat lebih
tinggi, karena perilaku sosial adalah perilaku yang secara khusus ditujukan
kepada orang lain. Penerimaan terhadap perilaku seseorang diukur relatif
terhadap norma sosial dan diatur oleh berbagai kontrol sosial. Dalam kedokteran
perilaku seseorang dan keluarganya dipelajari untuk mengidentifikasi faktor
penyebab, pencetus atau yang memperberat timbulnya masalah kesehatan.
Intervensi terhadap perilaku seringkali dilakukan dalam rangka penatalaksanaan
yang holistik dan komprehensif.
Perilaku manusia dipelajari dalam ilmu psikologi,
sosiologi, ekonomi, antropologi dan kedokteran.
Karakteristik perilaku:
1.
Perilaku adalah
perkataan dan perbuatan individu. Jadi apa yang dikatakan dan dilakukan oleh
seseorang merupakan karakteristik dari perilakunya.
2.
Perilaku
mempunyai satu atau lebih dimensi yang dapat diukur, yaitu : frekuensi, durasi,
dan intensitas.
3.
Perilaku dapat
diobservasi, dijelaskan, dan direkam oleh orang lain atau orang yang terlibat
dalam perilaku tersebut.
4.
Perilaku
mempengaruhi lingkungan, lingkungan fisik atau sosial.
5.
Perilaku
dipengaruhi oleh lingkungan (lawful).
6.
Perilaku bisa
tampak atau tidak tampak. Perilaku yang tampak bisa diobservasi oleh orang
lain, sedangkan perilaku yang tidak tampak merupakan kejadian atau hal pribadi
yang hanya bisa dirasakan oleh individu itu sendiri atau individu lain yang
terlibat dalam perilaku tersebut.
Ø Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Perilaku Manusia
Perilaku
atau aktivitas pada individu atau organisme tidak timbul dengan sendirinya,
tetapi sebagai akibat dari stimulus yang diterima oleh organisme yang
bersangkutan baik stimulus eksternal maupun stimulus internal. Perilaku
individu dapat mempengaruhi individu itu sendiri, di samping itu perilaku juga
berpengaruh pada lingkungan. Demikian pula lingkungan dapat mempengaruhi
individu, demikian sebaliknya. Oleh sebab itu, dalam perspektif psikologi,
perilaku manusia (human behavior) dipandang sebagai reaksi yang dapat bersifat
sederhana maupun bersifat kompleks (Bandura, 1977; Azwar, 2003).
Lebih lanjut, Icek Ajzen dan Martin Fishbein (1980, dalam
Brehm and Kassin, 1990) mengemukakan teori tindakan beralasan (theory of
reasoned action). Dengan mencoba melihat anteseden penyebab perilaku volisional
(perilaku yang dilakukan atas kemauan sendiri), teori tindakan beralasan ini
didasarkan pada asumsi-asumsi:
1. bahwa manusia pada umumnya melakukan sesuatu dengan
cara-cara yang masuk akal;
2. bahwa manusia mempertimbangkan semua informasi yang ada;
dan
3. bahwa secara eksplisit maupun implisit manusia
memperhitungkan implikasi tindakan mereka.
Secara
garis besar, perilaku manusia diakibatkan oleh:
- Genetika
- Sikap - adalah suatu ukuran
tingkat kesukaan seseorang terhadap perilaku tertentu.
- Norma
sosial - adalah pengaruh tekanan sosial.
- Kontrol
perilaku pribadi - adalah kepercayaan seseorang mengenai sulit tidaknya
melakukan suatu perilaku.
Perilaku
manusia sangat berbeda antara satu dengan lainnya. Perilaku itu sendiri adalah
suatu fungsi dari interaksi antara seseorang individu dengan lingkungannya.
Ditilik dari sifatnya, perbedaan perilaku manusia itu disebabkan karena
kemampuan, kebutuhan, cara berpikir untuk menentukan pilihan perilaku,
pengalaman, dan reaksi affektifnya berbeda satu sama lain.
Kalau
perilaku individu mencakup segala pernyataan hidup, betapa banyak kata yang
harus dipergunakan untuk mendeskripsikannya. Untuk keperluan studi tentang
perilaku kiranya perlu ada sistematika pengelompokan berdasarkan kerangka
berfikir tertentu (taksonomi). Dalam konteks pendidikan, Bloom mengungkapkan
tiga kawasan (domain) perilaku individu beserta sub kawasan dari
masing-masing kawasan, yakni :
1) kawasan kognitif;
2) kawasan afektif;
3) kawasan psikomotor.
Taksonomi
perilaku di atas menjadi rujukan penting dalam proses pendidikan, terutama
kaitannya dengan usaha dan hasil pendidikan. Segenap usaha pendidikan
seyogyanya diarahkan untuk terjadinya perubahan perilaku peserta didik secara
menyeluruh, dengan mencakup semua kawasan perilaku.
B.
SEJARAH PERKEMBANGAN PSIKOLOGI
Psikologi”
berasal dari perkataan Yunani “psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang
artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi (menurut arti kata) psikologi
artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam
gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya, atau disebut dengan ilmu
jiwa. Berbicara tentang jiwa, terlebih dahulu kita harus dapat membedakan
antara nyawa dengan jiwa. Nyawa adalah daya jasmaniah yang adanya tergantung
pada hidup jasmani dan menimbulkan perbuatan badaniah, yaitu perbuatan yang di
timbulkan oleh proses belajar. Misalnya : insting, refleks, nafsu dan
sebagainya. Jika jasmani mati, maka mati pulalah nyawanya.Sedang jiwa adalah
daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur
bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi (personal behavior) dari hewan
tingkat tinggi dan manusia. Perbutan pribadi ialah perbuatan sebagai hasil
proses belajar yang di mungkinkan oleh keadaan jasmani, rohaniah, sosial dan
lingkungan. Proses belajar ialah proses untuk meningkatkan kepribadian
(personality ) dengan jalan berusaha mendapatkan pengertian baru, nilai-nilai
baru, dan kecakapan baru, sehingga ia dapat berbuat yang lebih sukses, dalam
menghadapi kontradiksi-kontradiksi dalam hidup. Jadi jiwa mengandung
pengertian-pengertian, nilai-nilai kebudayaan dan kecakapan-kecakapan[ Agus
Sujanto, 2001:1].
Psikologi sendiri mempunyai banyak pengertian, diantaranya :
1. Menurut
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Psikologi adalah ilmu yang berkaitan dengan
proses-proses mental baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada prilaku.
2. Menurut
Ernest Hilgert (1957) psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia dan hewan lainnya.
3. Menurut
George A, Miller psikologi adalah ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan
dan mengendalikan peristiwa mental dan tingkah laku
4. Menurut
Clifford T. Morgan psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
dan hewan.
5. Menurut
Chaplin psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai prilaku manusia dan hewan,
juga penyelidikan terhadap organisme dalam segala ragam dan kerumitannya ketika
mereaksi arus dan perubahan alam sekitar dan peristiwa-peristiwa kemasyarakatan
yang mengubah lingkungan.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. KESIMPULAN
perilaku adalah sesuatu tindakan atau pebuatan seseorang
yang dapat diamati atau dicontoh atau sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh
manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan,
persuasi, dan/atau genetika.
Psikologi” berasal dari perkataan
Yunani “psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan.
Jadi secara etimologi (menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang
mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun
latar belakangnya, atau disebut dengan ilmu jiwa.
B.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas,saran yang dapat diberikan
yaitu semoga tugas ini dapat dijadikan referensi bagi pembaca dan diharapkan
kritikan yang bersifat konstruktif sehingga dapat bermanfaat
DAFTAR PUSTAKA
Drs. E. Usman Effendi
dan Drs. Juhaya S. Praja, Pengantar Psikologi. Angkasa: Bandung,
1993.
Drs. H. Ahmad Fauzi, Psikologi Umum. Pustaka Setia, 1997.
Posting Komentar